Home | Looking for something? Sign In | New here? Sign Up | Log out

Labels

Monday, February 22, 2016

pertamini menjamur di lampung selatan

Monday, February 22, 2016
0 comments
Pemilik pertamini manual mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium ke tangki sepeda motor di Desa Sukamulya, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, Jumat (15/1/2016). Akibat minimnya keberadaan SPBU, usaha penjualan bensin menggunakan pertamini manual 

PALAS -- Usaha penjualan bahan bakar minyak (BBM) untuk kendaraan sepeda motor yang dikenal dengan nama pertamini di wilayah Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), menjamur. Hal ini disebabkan jarak tempuh dan minimnya keberadaan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Informasi yang dihimpun Lampung Post, keberadaan pertamini di sepanjang jalan raya Palas itu dianggap sebagian masyarakat setempat yang memiliki kendaraan sepeda motor menjadi suatu alternatif dalam pengisian bahan bakar dibanding dengan harus rela mengantre panjang dan jarak jauh untuk membeli hanya beberapa liter bensin di SPBU.

Jailani (35), warga Desa Bangunan, mengatakan untuk mendapatkan pertamini jenis manual tersebut ia harus mengeluarkan kocek Rp4,5 juta per unit. Penggunaan pertamini lebih mudah untuk melakukan pengisian ke kendaraan sepeda motor.

"Meskipun lebih mudah, mesin pompa pertamini yang memiliki takaran itu masih manual. Pengguna kendaraan yang hendak membeli BBM tinggal menyebut jumlah yang hendak dimasukkan ke tangki kendaraan," kata dia saat ditemui di kios pertamini miliknya, Jumat (15/1/2016).

Menurut dia, untuk mendirikan kios jenis pertamini tersebut tidak perlu mendapatkan izin, baik dari pemerintah desa dan pemerintah kecamatan. Sebab, pertamini miliknya itu sebagai pengganti kios penjualan bensin eceran yang lama.

"Ya, kalau soal beli bensin konsumen bisa beli berapa saja. Bisa beli seharga Rp10 ribu atau lebih dari itu. Yang jelas, sama persis seperti mengisi di SPBU," kata dia.

Sementara itu, Hendra (29), salah satu penjual pertamini manual mengatakan untuk pertamini manual jenis BBM bensin seharga Rp4,5 juta per unit. Pertamini itu hanya mampu menampung bensin sebanyak 210 liter. Namun, untuk pertamini digital jenis bensin yang menggunakan listrik seharga Rp18 juta per unit.

"Lumayanlah, sudah banyak yang pesan sama saya untuk membuat pertamini manual. Tapi, kalau untuk pertamini digital jenis bensin dan solar dipatok harga sebesar Rp34 juta per unit. Untuk dua jenis masih belum banyak yang pesan. Saat ini yang sedang menjamur itu pertamini manual," kata dia.

sumber:lampost

read more

pertamini digandrungi warga pinggiran jepara

Penjual bensin eceran dengan label Pertamini mulai merambah ke pelosok. Seperti di Jepara, Pertamini muncul di Kecamatan Batealit, di mana di kecamatan itu belum ada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Kondisi ini membuat salah satu warga berani membuka kios bensin eceran dengan label Pertamini. Konsepnya tak berbeda dengan SPBU pada umumnya. Jika di SPBU biasa tertuliskan Pertamina, di penjual BBM eceran tersebut dituliskan Pertamini di kotak pengisian BBM.

Selain itu, jika di SPBU tertulis Pasti Pas, di sana tertulis Pasti Puas dengan bentuk dan gambar yang mirip di SPBU. Tak hanya tampilannya saja tetapi juga cara melayani pembeli. Bensin dijual sesuai takaran dan jumlah uang yang diberikan kepada pembeli.

Di Pertamini, berapapun pembeli minta akan dilayani, tak harus minimal satu liter dan kelipatanya. “Kelebihannya ketika membeli BBM tidak hanya hitungan liter. Tetapi juga bisa menggunakan jumlah uang. Kalau mau beli Rp 3.500 juga kami layani,” kata Ambar Sri, warga setempat yang membuka Pertamini, Senin (11/1/2016).

Dia menambahkan, dengan bisa membeli dengan uang berapapun tersebut menjadi daya tarik tersendiri. Terutama di kalangan pelajar yang tentu saja pas dengan isi kantong, atau uang saku. Ia mengaku setiap harinya bisa menjual antara 250-300 liter bensin.

 “Alhamdulillah respon masyarakat baik, bahkan antusias dengan adanya Pertamini ini,” ujarnya.
Menurutnya, antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya pembeli di setiap harinya. Terlebih, dengan adanya Pertamini tersebut, selain memudahkan juga membuat pembeli tak perlu khawatir jika hanya memiliki uang pas-pasan.

Salah seorang pembeli, Bambang mengatakan, dirinya merasa lebih dimudahkan dengan penjualan seperti layaknya di SPBU tersebut. Sebab, ia mengaku lebih senang jika bisa membeli premium dengan mengeluarkan Rp10.000 dari pada harus ada kembaliannya.

“Hal itu tidak bisa dilakukan di pengecer BBM biasa. Sedangkan kalau mau ke SPBU sangat jauh lokasinya,” paparnya.

sumber: koranmuria

Kami membuat, menjual dan mendistribusikan Pompa Pertamini ke seluruh Indonesia sejak tahun 2011. Peluang Usaha menjual bensin eceran secara modern.

Hubungi kami segera untuk mulai berjualan dengan Pertamini Digital.

Ready Stock Dan Semua unit di JAMIN dalam kondisi BARU.

Segera Miliki Unit Pertamini Anda, Insyaallah Berkah!


read more

usaha pertamina

BELITUNG - Enam bulan sudah, warga Manggar bernama Ahmad (46) bekerja sampingan sebagai penjual bbm jenis premium eceran ala Pertamini di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, atau sekitaran Taman Kota, Manggar.

Jika tidak berlebihan, Ahmad bisa dibilang adalah bos Petamini di Manggar.
Sembari menyerahkan kartu nama, dia mengaku kepada sebagai distributor alat Pertamini di Manggar.

Ahmad mengaku merasakan ada perbedaan perilaku konsumen premium eceran jika dijual ala Pertamini.
Image transparan adalah satu di antara hal yang disebutkan sebagai alasan konsumen tertarik untuk membeli.

"Lebih banyak konsumennya. Mungkin karena takarannya, imagenya di masyarakat begitu. Kami transparan," ujar Ahmad, Selasa (5/1/2016) siang.

Satu set Pertamini yang didatangkan dari Jakarta dijual seharga Rp 6,5 juta. Menurut Ahmad, di Kecamatan Manggar saja, setidaknya ada lima penjual premium eceran ala Pertamini ini.

Pertamini yang beredar di Manggar adalah Pertamini dari Jakarta. Soal omsetnya per hari, Ahmad bilang, "Per hari, paling laku seratus liter lah," kata pria yang juga mengaku memiliki usaha rental mobil ini.

Pria berkacamata itu mengatakan, bisnis premium eceran saat ini tak pasti lantaran pemerintah sering menaik-turunkan harga sepanjang tahun.

"Masalahnya harga BBM sekarang kan fluktuatif. Siapa tahu tiga bulan lagi naik lagi. Tidak ada yang pasti," ujarnya.

Bagaimana, tertarik untuk menjual premium eceran ala Pertamini ini? Silakan hubungi Pak Umar di nomor 087876227805 / 081318393189.

Sekadar informasi, Pertamini adalah alat penjual premium eceran yang menggunakan konsep seperti alat di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum).

Jika penjual eceran biasa menggunakan jeriken atau botol bekas minuman sebagai medium kemasan premium eceran, maka Pertamini menggunakan Noozle ala SPBU, tangki dan takaran yang diklaim presisi. (*)

read more

Sunday, March 6, 2011

Ada Gedung Segitiga Anti Badai

Sunday, March 6, 2011
0 comments

Gambar Gedung Segitiga Anti Badai


Kenangan pahit di masa lalu memang bisa menjadi pelajaran yang berharga untuk memperbaiki masa depan.

Ini mungkin yang akan terjadi pada kota New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat, yang terkena musibah hebat Badai Katrina pada 2005.

Kini, sekelompok desainer dari Boston berupaya membangun kembali New Orleans dengan membuat sebuah gedung jangkung bergaya futuristik yang diklaim kebal terhadap serangan badai serupa.

Mereka telah menyerahkan proposal untuk mendirikan bangunan raksasa itu di pinggiran Sungai Mississippi.

Bangunan yang diberi nama New Orleans Arcology Habitat atau disingkat NOAH, itu memiliki tinggi 1.200ft (365,76 meter), dengan luas 2.787.091,2 meter persegi dan mampu menampung hingga 40 ribu orang penghuni.

NOAH akan menyediakan berbagai fasilitas yang dimiliki oleh sebuah kota, meliputi hotel, pertokoan, kasino, bahkan sekolah. Bangunan ini mengambil bentuk segitiga karena didesain khusus untuk menerima efek daya rusak yang minimal dan bisa melewatkan terjangan badai.


"Solusi kami adalah untuk mengatasi berbagai tantangan dan mengambil keuntungan dari konflik yang dialami oleh bangunan urban yang mengapung," kata Kevin Schopfer desainer konsep bangunan ini, seperti dikutip dari situs DailyMail.

Tantangan pertama, kata Schopfer, adalah menemukan cara agar bangunan bisa bertahan dari kerusakan fisik dan psikologis akibat cuaca yang tak bersahabat. Selain itu, bagaimana agar kota bisa tetap menyediakan lingkungan yang aman dan stabil dalam hal ekonomi.

Tantangan lainnya adalah karena kota New Orleans berada di atas struktur tanah yang lunak, berupa endapan lumpur dan tanah lempung. Tak hanya itu, sebagian kota ini juga memiliki ketinggian di bawah permukaan air laut sehingga sangat rawan terhadap banjir.

Namun, struktur yang dirancang untuk NOAH ternyata tak cuma cocok untuk New Orleans. Schopfer percaya, bangunan ini bisa diterapkan di wilayah pantai urban manapun. "NOAH bisa menjadi bagian terdepan dari era baru pertumbuhan urban."


Source: http://teknologi.vivanews.com/news/read/207671-gedung-segitiga-anti-badai

read more

Manusia unik ada Kamera di Kepalanya


Teknologi kamera video atau telepon seluler belum cukup untuk merekam kejadian unik dan mengesankan bagi Wafaa Bilal.

Pria Irak yang juga profesor fotografi di New York University's Tisch School of Arts, ingin merekam kehidupannya dari dua sisi sekaligus. Dan, muncullah ide tak masuk akal, menempel kamera pada tengkorak kepala.

Kamera dipasang menggunakan lempeng titanium di belakang kepalanya. Dengan begitu, ia dapat merekam gambar video secara real time segala sesuatu yang berada di sekelilingnya.

Kamera yang terpasang melalui operasi pada Desember 2010 itu, mampu mengambil sebuah foto per menit. Kamera yang sama juga berfungsi sebagai pelacak tiap langkahnya lewat GPS.

Menurut Wafaa, ini ia lakukan demi kecintaannya terhadap seni. Semua gambarnya akan dijadikan sebuah program acara seni komtemporer di Museum Seni Doha, Qatar.

Meski mengakui operasi pemasangan di sebuah salon body piercing sangat menyakitkan, Wafaa senang karena dapat merekam kehidupan sehari-harinya. Pria yang melarikan diri dari negaranya pada 1991 memiliki pengalaman mengerikan yang berusaha dikenangnya.

"Bila mengingat peristiwa yang terjadi di kota Najaf yang penuh bom saat kami menyelamatkan diri, saya sangat ingin merekamnya," katanya seperti dikutip BBC News. "Ada banyak hal yang menurut orang lain aneh dan tak menarik, tapi secara kolektif mereka membentuk mosaik cukup bagus dari kehidupan sehari-hari."

Setelah 'organ' barunya terpasang, Wafaa mesti melakukan berbagai penyesuaian dalam keseharian. Selagi mandi, Wafaa harus menutupi kepalanya dengan topi transparan atau menjalani pemeriksaan keamanan lebih lama saat di bandara. Sang pacar tak keberatan dengan kelakuan anehnya dan tak memberlakukan jam malam bagi kamera di kepala Wafaa.

Awal tahun 2010, seniman ini juga mentato tubuhnya dengan gambar peta Irak, lengkap dengan lokasi korban warga Irak dan tentara Amerika Serikat. Kamera di kepalanya, menurut Wafaa, adalah proyek kecil di masa depan.

Namun langkah seniman ini terhenti setelah sebulan lebih menjalankan misinya. Tubuhnya menolak perangkat tersebut. Pada 3 Februari 2011, dokter melakukan operasi melepas perangkat kamera karena menimbulkan risiko infeksi. Menurut dokter, pemasangan tersebut menyebabkan gangguan dan rasa sakit meskipun diobati dengan antibiotik dan steroid.

Wafaa tak menyerah, lewat blognya ia menyatakan akan segera menggunakan kamera lagi segera setelah sembuh. Namun kali ini akan menggantungkan kamera bertali pada lehernya agar tetap merekam gambar.

read more
 

free counters
Share |